I am an adventurer
beautiful extreme
Rabu, 27 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
Puisi Perpisahan SMP PLUS PASAWAHAN 2012
Puisi
barudak
1
Semua
berawal dari jabatan tangan
Kami di
sini memulai sebuah perkenalan
Kau
sambutt kami dengan senyuman
Dan kau
ajak kami ke duniamu
Wajah-wajahbaru
mengisi hari-hari kami
Kebiasaan
beda mulai terasa
Saat
kami berada di duniamu
Dan menjalani
kehidupan bersama
2
3
Memang
sekolah ini biasa
Orang
memandang dari luar saja
Mereka
tak tahu ilmu yang tertera
Dari
guru-guru yang mengajarnya
Siswanya
sedikit
Ruangannya
pun sempit
Walaupun
aku tahu itu pahit
Tapi
aku mencoba untuk bangkit
4
Canda,
tawa dan tangisan
Kumerasakan
kepedihan
Tapi ku
merasakan indahnya kebersamaan
Yang
takkan tergantikan
Dalam
hidup persahabatan
Kadang
ada pertengkaran
Kegembiraaan,
Suka
dan duka pun kutemukan
Dari
itu semua kudapatkan pelajaran yang paling berharga
Tentang
makna sebuah pengalaman
5
Parang
telah menungguku
Tuk
siap membuang rumput itu
Ada
sedikit terbersit rasa malu
Tapi
aku tahu itu ilmu
Disitu
pula aku mendapat pelajaran
Kehidupan
tentang pertanian
Yang
dapat menumbuhkan hidup kemandirian
Untuk
menghadapi masa depan
6
Waktu
UN
Kubuka
pintu pikiranku yang ragu
Rasa
gelisah yang tak menentu
Membuat
tubuhku kaku
Mulutku
mual, perasaanku brutal
Dan
saat ku tahu ini kesal
Ku
melaksanakan ujian nasional
Aku lihat kesampingpun aku tak bisa
Ingin
bertanya susah rasanya
Tapi ku
harus berusaha
Rasa
takut itu menghampiri
Akan
lulus atau berdiam diri menetap di sekkolah ini
Atau................
lulus dengan percaya diri
Sungguh
ku lelah
Takut
mereka musnah
Saat ku
tahu kita akan berpisah
Setelah
semuanya berakhir
6
Waktu
telahmembawa kita untuk berhenti di sini
Kebersamaan
kita akan menjadi sebuah rangkaian ccerita
Dimana
suka dan duka telah kita lalui bersama
Dalam
kebersamaan hidup yang sederhana
Kami
hanya mampu mengucapkan terima kasih
Yang
tak sepadan dengan apa yang kaian berikan
Untuk
bekal kami di masa depan
Hingga
kelak kami kembali pada tangan tuhan
Hanya
rangkaian berjuta maaf yang kami keluarkan
Dari
semua kehilafan yang telah kami lakukan
Mudah-mudahan
tuhan meberikan kita kesempatan
Untuk bertemu
lagi di lain waktu
Mungkin
saat ini kami akan pergi
Meneruskan
cita-cita kami
Menggapai
segala sesuatu yang menjadi mimpi
Dan
harapan kami selama ini.
Untuk Ami Tercinta
terima kasih untukmu atas kisah hari ini
kisah hari ini sudah sejak lama aku harapkan
dari orang yang mencintaiku
namun, kau menjadi orang pertama yang mewujudkan harapan itu
dimana kau membuat aku bisa tersenyum
lepas semua penat yang ada
menghapus luka kisah kasihku
rencana yang tak spenuhnya matang
persiapan yang kurang dari standar
aku berangkat dari ciamis dan kau dari rumahmu
berharap bertemu di POS 5 Pangandaran
pukul menunjukan 10.30
baru bisa bertemu
padahal aku menunggu dari sejak tadi pukul tujuh
hari tentu sangat panas
tapi tak apalahhhh aku sudah bertemu pujaan hatiku
planning pertama ke POS 1
berenang
rambutmu terurai mempesona
senyummu
teriakanmu tak henti henti
terima kasih
atas pelukanmu
belaianmu
dekapanmu
dan semua ceritamu
waktu kau bonceng aku oleh sepeda motormu
menuju Pulang ke Pasawahan
Ami,, Kau Terbaik Buatku
jadilah bidadarikuuuuuuu
I love U so Much
24 Juni 2012
kisah hari ini sudah sejak lama aku harapkan
dari orang yang mencintaiku
namun, kau menjadi orang pertama yang mewujudkan harapan itu
dimana kau membuat aku bisa tersenyum
lepas semua penat yang ada
menghapus luka kisah kasihku
rencana yang tak spenuhnya matang
persiapan yang kurang dari standar
aku berangkat dari ciamis dan kau dari rumahmu
berharap bertemu di POS 5 Pangandaran
pukul menunjukan 10.30
baru bisa bertemu
padahal aku menunggu dari sejak tadi pukul tujuh
hari tentu sangat panas
tapi tak apalahhhh aku sudah bertemu pujaan hatiku
planning pertama ke POS 1
berenang
rambutmu terurai mempesona
senyummu
teriakanmu tak henti henti
terima kasih
atas pelukanmu
belaianmu
dekapanmu
dan semua ceritamu
waktu kau bonceng aku oleh sepeda motormu
menuju Pulang ke Pasawahan
Ami,, Kau Terbaik Buatku
jadilah bidadarikuuuuuuu
I love U so Much
24 Juni 2012
Kamis, 14 Juni 2012
pergi ! kembali
14
September 2011
Lampu
jalanan itu berjalan
Semakin
jauh meninggalkanku
Aku
pergi
Aku
kembali
Untuk
cita-cita
Menemukan
malam yang gelap
Tanpa
bising knalpot
Tanpa
gonggongan anjing malam
Tanpa
rintihan burung hantu
Menuju
kesepian mutlak
Sampai
sekolah 00.35
Selamat,,,,,,,
belajar lupa
15
September 2011
Aku
harus belajar melupakanmu
Untuk
mengurangi rasa sakitku nanti
Aku
tak bisa tersenyum
Dengan
kebahagiaan palsu ini
Dan
aku tak bisa bahagia
Dengan
harapan semu selama ini
Aku
takut terjebak
Rabu, 13 Juni 2012
Aku sedang tak termenung
16 September 2011
Aku duduk menyaksikan senja
Di sudut gedung pinggir kota
Jalanan masih ramai
Oleh roda dua, empat dan enam
Sebagai sponsor rusaknya lingkungan terbanyak
Lampu pingir jalanan
Satu peratu menyala
Mengganti tugas sang surya tadi siang
Aku masih duduk di bangku
Menunggu antrean panjang menuju surga ilahi
Aku sedang tak termenung
Senin, 11 Juni 2012
Hadiah Malam
17 September 2011
Anjing itu menggonggong
Meratapi malam yang mencekam
Membeku dingin dan seperti batu
Pori-poriku berontak melawan dingin
Meski penjara lapis kain telah dibalutkan
Namun dingin itu tak berubah
Tetap menemani malam
Tetap mengiringi gelap
Indah bagi yang berselimut tebal
Aku,,,,,,
Tiga sosok pemuda
Kedinginan disarangi embun
Kubiarkan menempel
Karena esok akan berganti hangat
Akan ku tutup mata
Kuucap doa
“semoga mimpi indah selalu milikmu.
Sekilas Itu Tak Membekas
Sekilas
itu tak membekas
Siang itu panas
mentari membakar apa yang ada di alam ini tepatnya di bagian timur. Orang-orang
tampak hampIr semua menutupi peningnya sehinga tampak seperti menghormat. Tapi
aura semangat terpancar pada mereka anak-anak maupun yang sudah tua apalagi
pemuda. Di sebuah lapangan, disitulah tepatnya aku berada, dimana terdapat
beribu manusia yang sedang melaksanakan suatu kegiatan. Orang yang hadir hampir
semuanya petani dari seluruh penjuru Jawa Barat. Acaranya, kalau bicara petani
pasti tidak jauh dengan yang namanya tanah, karena tanah dan petani ibarat ibu
dan anak. Acara tersebut adalah “Penen Perdana Karet Rakyat Sagara”.
Sebuah foto kupegang sepanjang acara
itu dan sering aku jepretkan untuk mendapat moment yang bagus dan berestetika untuk
dilihat. Sebuah tas bermerek BOOGY mendekap di punggungku yang entah apa isinya
aku juga gak begitu hafal. Kakiku tak pernah santai untuk bersanding di kursi
atau di tempat duduk. Aku selalu berjalan-jalan untuk mencari moment. Karena
itu akan menjadi tanggung jawabku nanti. Ketikaku sedang berjalan tiba-tiba
‘ssst’ terlihat seraut wajah yang sepertinya pernah ku kenal, dan pernah aku
melihatnya tapi entah dimana. Ku cari orang itu dan akhirnya ketemu, tapi aku
tak sanggup untuk mendekati apalagi menyapanya. Ku ikuti langkahnya, tapi aku
terikat dengan tugasku sebagai fotografer kelingkingan. Ku coba untuk menghafal
namanya, akhirna sebuah kata terangkai di otakku “Chu” ya orang itu namanya Chu . Aku pernah meliatnya di foto yang terdapat di
computer.
Sekarang aku mencari temannya yang
kebetulan bisa dibilang dekat denganku dalam dua bulan ini. Eh..Aku malah
menemukan teman lelakiku. Terpaksa Sebentar aku bersapa dan bercanda dulu.
Kulanjutkan pencarianku. Akhirnya wajah yang
ku cari-cari ketemu juga, dia duduk paling depan, terpaksa aku
harus berdesak-desakan dulu di sela
orang-orang yang hampir semuanya berkeringat. Tak ayal bau keringatpun menghinggapi
hidungku. Kupaksakan agar aku dapat menghampiri temanku itu. Akhirnya
perjuanganku tercapai juga, aku dapat menghampiri temanku walau dengan susah
payah.
“Hai apa kabar?”
“Baik, gimana kamu?
“Alhamdulillah, oh ya tadi aku
melihat si Chu ada di sini apakah dia ikut?”
“Kurang tahu tuh karena kan aku berangkat dari
Sarimukti tidak dari Ciamis. Coba tanyakan ke si Yu tuh baragkali dia tahu. Tuh
sebelah situ dekat rombongan anak-anak!”
“Ya, thank’s ya “
“Sama-sama, semoga berhasil”
Dengan perasaan agak malu aku
mencoba manghampiri manusia yang bernama Yu itu. Aku sih gak kenal dia tapi dia
mengenalku sehingga ketika aku mendekatinya dia langsung menyapaku. “ Oy..(sambil menepuk bahuku), bagaimana
kabarmu ?”
“Baik, eh kamu berangkat dari mana? Dari Ciamis bukan?”
“Emang mau apa kalau aku bernagkat
dari Ciamis”
“Ahh enggak kok Cuma bertanya aja”
“Yang bener….”
“Gini sebenarnya aku mau menanyakan kalau si Chu ,
ikut ke sini gak. Soalnya tadi aku melihatnya tapi aku tak berani untuk
menghampirinya.”
“Ooooh.. dia. Dia kesini tapi sekarang entah di mana, kalau tadi di
sebelah situ tuh” (sambil menunjuk kebelakang). Ternyata sudah tidak ada.” Eh
emang kamu ada apa dengan si Chu aku jadi
curiga nih?”
“Nggak biasa aja lagi”
“Sumpah lo”
“Ehhh aku itu orang normal jadi maklum dong”
“Ngomong dong dari tadi”
Perasaan bahagia dan tegang hinggap di satu hati. Bahagia karena aku
dapat melihat indahnya wajah Chu , tagangnya
apa yang harus aku katakan kalau aku bertemu dan bertatap muka dengannya. Tapi
perasaan itu tak terjadi lama karena terganggu oleh suara yang mengusik
telingaku dari belakang.
“Tolong fotonya aku yang pakai, itu ada masyarakat yang ingin difoto”
Aku seakan terbebas dengan permintaan itu, aku jadi leuasa untuk
mencarinya.
Di sudut kanan panggung penonton wanita berbaju putih berdiri
bergandengan tangan dengan temannya, melihat pertunjukan upacara adat. Aku
mendekatinya pura-pura tak disengaja. Tiba-tiba temannya menyahut.” Eeey … kamu
Zhe mana kawan-kawan lain, gimana kabarnya?”. Menyodorkan tangan mengajak
bersalaman”
“Oh teman-teman di sebelah situ tuh. Lho kok kalian berdua disini gak
bergabung dengan teman yang lain?”
“Ini lagi mau belanja untuk oleh-oleh”
Aku pergi meninggalkan mereka. Ada yang
aneh yang kurasakan, kok tadi aku gak bersalaman dengan si Chu, padahal kan tujuannya adalah
dia. Itulah, mungkin aku sedang
dijinakkan oleh makhluk yang bernama “gugup”. Segera ku cari yang tadi meminta
foto padaku, supaya dia memoto si Chu . Ketika
kulihat lagi lokasi tadi ehh si Chu sudah gak
ada lagi. Tapi biarlah yang penting aku sudah memastikan bahwa dia ada di sini.
Acara makin meriah ketika Kepala BPN RI (Joyo Winoto) memasuki
lapangan, penari latar yang pada cantik mulai memainkan tangan dan yang
dipeganya dengan sangat apik. Maklum yang datang adalah mentri , pusat lagi. Di
tambah lagi Gubernur JABAR (Dani Setiawan). Tangan para petani pun mulai di
tepuk-tepukan menyambut kedatangan dia dan rombongannya. Ada rasa bangga pada diriku dimana aku dapat
bertemu mentri dan gubernur dengan mata kepala sendiri di depan mata sendiri.
Yang sebelumnya gak ada bayangan untuk bertemu dengannya apalagi bersalaman
dengannya.
Aku mencoba lagi melihat lokasi yang tadi, dia sudah berdiri lagi dan
masih tetap dengan temannya. Aku hampiri lagi, kali ini Alhamdulillah aku
dapat menyapanya dengan hati yang
tenang. Ketika kulihat senyumnya mentari yang menyinaripun seakan menjadi salju
yang berjatuhan dari langit. Udara seakan menjadi sejuk terasa dingin menyapa
tubuhku. Tak terasa ternyata temanku sudah memfoto si Chu
dan melpaorkan hasilnya kepadaku.
“Nih foto yang lo pinta tadi. Bagaimana bagus gak?”
“Bagus, tapi dimana lo memoto nya”. “Ah lo mau tau aja, yang penting kan sudah ada”. “ Iya…….”
Terima kasih ya”.” Sama-sama”
Pas mau pulang aku lupa tidak minta nomor Hp nya. Terpaksa ku mencari
lagi makhluk yang bernama Yu. Ternyata dia tak penya Hp. Adduh aku jadi bingung
tapi kalau temannya punya. Yaaa aku minta aza punya temanya.
Apa artinya sebuah foto? Aku juga gak begitu tahu tapi tujuanku adalah
aku dapat melihat si Chu semauku.
Dua hari setelah acara itu nama Chu yang
kukagumi dua hari yang lalu, tak pernah muncul dihatiku apalagi dalam
ingatanku. Mungkin tuhan telah menghapusnya dari kehidupanku dan memori otakku.
Aku jadi percaya bahwa cinta itu hadir kala kita sering bersama. Setelah mata
lelah habis nulis Kututup bukuku dan aku melaju ke alam mimpi. Dengan harapan
mimpii indah menghiasi tidur malamku.
Sabtu, 09 Juni 2012
Aku titip Kamu
Aku titip salam padamu bulan
Jaga keindahannya
Seperti kau menjaga indahmu
Jaga semangatnya
Seperti kau menjaga sinarmu
Lukis wajahnya dalam cahayamu
Agar aku tak bosan
melihatmu
Melihatnya
Kutitipkan pula kerinduanku
Pada-mu bulan
Akan kusimpan
rasa ini pada sinarmu
Jaga keindahannya
Seperti kau menjaga indahmu
Jaga semangatnya
Seperti kau menjaga sinarmu
Lukis wajahnya dalam cahayamu
Agar aku tak bosan
melihatmu
Melihatnya
Kutitipkan pula kerinduanku
Pada-mu bulan
Akan kusimpan
rasa ini pada sinarmu
Belajar dengan situasi
Kali ini entah ke berapa___.....
kali, ini,, aku merasa sendiri
Disaat aku butuh
Semua orang seperti membuang wajah
dan berkata dengan renyah
"maaF !!"
Akhhhhhhhh apakah aku pergi saja
dan membuang perasaan ini ?
keyakinan, adalah kawan untuk bertahan
Bahwa aku belajar
menghadapi berbagai situasi
Meski kadang aku tak tahu
jangan-jangan aku yang salah
Tapi aku yakin
Tuhan tak salah pilih
Mudah-mudahan ini yang terbaik
(07 Juni 2012) bade nyetak foto
kali, ini,, aku merasa sendiri
Disaat aku butuh
Semua orang seperti membuang wajah
dan berkata dengan renyah
"maaF !!"
Akhhhhhhhh apakah aku pergi saja
dan membuang perasaan ini ?
keyakinan, adalah kawan untuk bertahan
Bahwa aku belajar
menghadapi berbagai situasi
Meski kadang aku tak tahu
jangan-jangan aku yang salah
Tapi aku yakin
Tuhan tak salah pilih
Mudah-mudahan ini yang terbaik
(07 Juni 2012) bade nyetak foto
Kamis, 07 Juni 2012
Aku Akan Pergi
AKU AKAN PERGI
Tahun ajaran baru
menyambutku dengan berbagai tantangan dan harapan. Orang lain sibuk mencari
Universitas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Aku
masih bingung, apa yang akan kulakukan. Karena aku sudah dua tahun lulus dari
SMA. Dan ini masa transisi aku hidup di Garut.
Langkah selanjutnya yang
belum tentu, akan menentukan jalan hidupku. Aku belum punya planing. Tetap
mengajar di Garut atau tidak mengajar dan tetap di Garut. Hanya itu pilihan
waktu itu.
Selama ini aku domisili
di Garut, empat hari untuk Sekolah Mts. Sururon sisanya antara rumah Ummi dan
YAPEMAS (Yayasan Pengenmbangan Masyarakat). Suatu yayasan yang didirikan oleh
SPP (Serikat Petani Pasundan) yang bertempat di Jl. Raya Samarang No. 108 A.
cukup jauh dari pusat kota.
Pagi yang cukup cerah di
bulan Juli, membuatku bebas pergi melenggangkan kaki kemanapun. Pagi ini
rencananya aku main ke YAPEMAS. Meski tak ada rencana kerja yang akan ku
kerjakan, tapi minimal aku bisa mengupdate informasi terbaru dari koran.
Berjalan kaki lima belas
menit di pagi hari, cukup menyegarkan. Sedikit keringat yang keluar. Kilau
matahari di sepanjang jalan membuatku harus menempelkan tanganku di kening
seperti orang menghormat. Aku tak pernah peduli dengan lalulalangnya mobil dan
motor. Tapi satu hal aku benci, asap kendaraan dan klakson.
Di YAPEMAS hanya
sebagian orang yang sudah bangun. Sementara sebagian lagi masih asyik dengan
selimutnya (tak menghiraukan sinar mentari pagi). Di meja, sudah tergelatak
beberapa koran seperti KOMPAS, PR, dan Radar Garut. Aku melihat-lihat koran
tersebut tanpa kubaca isi keseluruhanya.
Seseorang menghampiriku,
Yasa namanya, Alumni Mts. Sururon angkatan pertama yang baru saja lulus dari
SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) Garut.
“Aku bingung ?”
“Kenapa ?”
“Dulu ketika belum lulus SPMA, bingun takut gak lulus ujian. Sekarang,
ujian sudah lulus bingung mau kemana. Pengennya kuliah, tapi entahlah, rasanya
tidak mungkin”
“Ada beberapa pilihan mungkin ?”
“Ya sih ada, tapi itu juga membuat bingung. Kita, angkatan pertama Mts
Sururon yang melanjutkan ke SPMA ditawarin untuk kuliah di UT (Universitas
Terbuka). Terutama yang belum pasti mau kemana nasibnya. Kalau Siti Aminah
sudah pasti di akan ke Tasik, ke UNSIL. Nah kita (Yasa, Siti Halimah, Sata,
Sehab, Abd. Hamid juga Deni bingung. Karena kalau kita ikut UT kita harus
berdomisili di Ciamis sambil bantu-bantu mengajar di sekolah yang sama
didirikan oleh SPP.”
“Lalu apa masalahnya ?”
“Nah kalau kita ke Ciamis ada beberapa pertimbangan, pertama kita sudah
berjanji untuk kembali lagi ke Sururon, dalam hal ini mengajar. Ke dua kita
juga ingin berdomisili di Garut dan berpartisipasi atau bergabung dengan FPPMG
karena kami rasa kalau kita pergi ke sana hanya sedikit orang yang di FPPMG.
Yang lebih parahnya, hari ini adalah hari dimana kami harus memutuskan apakah
kita pergi ke Ciamis atau tetap di Garut. Ngomong-ngomong kamu akan tetap di
Sururon atau gimana?. Atau punya rencana kuliah lagi setelah kemarin keluar
dari Musadadiyyah? ”
“Tak tahulah mungkin aku menarik diri dari Sururon dan masuk di SMK nya.”
Satu persatu penghuni YAPEMAS bangun dan melakukan aktifitas rutin
mereka. Ada yang mandi lantas memanjakan diri dengan menjemur badan di bawah
sinar matahari sambil membaca koran. Sayang tidak ada kopi. Ada yang mengepel
lantai. Dan ada pula yang memasak.
Pembicaraan tadi membuatku memberi sedikit pencerahan walau aku tidak
termasuk kandidatnya. Aku harap bisa
masuk kandidat meski aku bukan lulusan Mts. Sururon dan sudah dua tahun blank.
Sore harinya aku pulang dengan cara yang sama, jalan kaki. Tak disangka
di rumah aku di tanya sama Ummi.
“Don mau gak ke Ciamis?”
“Ngapain?
“ya, ngajar atuh”
“dengan siapa?”
“Dengan temen Sururon, sambil kuliah sih. Cuma kuliahnya di UT jarak jauh”
“Gimana ya ?”
“Ya silahkan difikirkan aja. Keputusan ada di tangan kamu. Kalau ingin
lebih jelasnya nanti tiga hari ke depan kita semua akan berkumpul di Sarimukti
untuk membahas itu. Temen-temen sururon juga masih belum pasti apakah mau ikut
atau tidak.”
“Ya aku pikirkan dulu dan mungkin perlu juga beberapa
pertimbangan/nasihat dari beberapa orang.”
Tibalah pada hari dimana kami berkumpul untuk memutuskan siapa yang akan
pergi ke Ciamis dan diam di Garut dengan pilihannya. Kami pergi dengan
rombongan menuju Sekolah Mts. Sururon. Tak usah kuceritakan betapa indahnya
perjalanan dengan berbagai macam sayuran terpampang di sepanjang jalan. Dan
asap yang mengepul di puncak gunung Kamojang (kawah Darajat). Satu jam waktu
yang kami butuhkan untuk sampai di Sarimukti.
Kawan yang lain sudah berkumpul menunggu kami di sebuah bangunan yang
terbuat dari kayu. Yang berdiri kokoh di
atas kolam. Kami keluar dari mobil rombongan, sudah kebiasaan orang sunda kami
bersalaman. Basa basi dan langsung memasuki kelas.
Cukup banyak yang hadir pada waktu itu. Sebagai kandidat terbanyak adalah
alumni Sururon yang baru lulus dari tingkat SMA. Aku sudah cukup mengenal
mereka. Kandidat yang baru adalah Sohib, Kamal, Iip, Excel, Abang dan Sehab.
Mereka lulusan dari Fauzan plus pesantrennya. Tak heran kalau mereka semua pake
kopeah dan sarung. Cukup menandakan bahwa mereka lulusan pesantren. Dan hidup
sehari-harinya di lingkungan pesantren.
Sementara tim yang akan merekrut kami adalah Mas Oji, Bang Boy, Teh
Linda, Mbak Laksmi dan Didi. Kepala sekolah Mts berikut pimpinan PONPES ikut
hadir.
Kulihat wajah-wajah bingung di raut muka para kandidat. Entah apa yang
sedang difikirkannya. Apakah pertimbangan ikut atau tidak. Atau bingung mencari
alasan untuk tidak pergi ke Ciamis.
Acara dibuka oleh pimpinan PONPES. Selanjutnya langsung ke pokok
persoalan. Masing-masing dari kita ditanya satu persatu. Mau kemana, ngapain
berikut kemanfaatan beserta alasan dari jalan yang diambil/dipilih. Kita pun
menceritakan pilihan yang kita ambil.
Kesimpulannya, banyak dari mereka memilih jalan yang berbeda dengan
beberapa alasan yang berbeda pula. Yang tadinya mau ikut juga ada yang
mengundurkan diri.
Para mentor kami mencoba memberi penjelasan dan semangat lagi, juga
beberapa pertimbangan terhadap jalan yang mereka ambil. Dan tentunya kenapa
mereka menunjukan UT sebagai solusi.
Aku termasuk yang memilih unutk masuk UT dan ikut ke Ciamis. Tapi tujuan
utama adalah ikut ke Ciamis. Untuk UT masih belum terpikirkan. Lalu para mentor
menjelaskan mengapa mereka menunjukan jalan seperti itu.
“ ceng, kita tidak memaksa kalian untuk mengikuti apa yang kami sarankan
cuma ada beberpa hal yang perlu dipertimbangkan. Kenapa kita memilih ke Ciamis
dan masuk UT. Pertama, sebenernya kita cuma pengen menyelamatkan generasi kalian
supaya tidak berpencar dan tetap pada jalan yang sedang kita perjuangkan
bersama-sama. Kedua, ada banyak orang yang sukses dan teratur dari lulusan UT.
Kenapa, karena kalau UT merek belajar sendiri. Kalau mereka tidak bisa
memanagment waktu maka sepuluh tahun juga tidak akan lulus. Beda dengan
universitas biasa yang hanya bisa diselesaikan dengan uang dan daftar hadir.
Mereka tak peduli kalian mau jadi apa. Coba fikirkan ujian kalian bisa lihat
buku, bisa lihat dari internet. Apa yang mereka didik ?. Dan paling kalian
menjadi mental pegawai, ujung-ujungnya PNS, gak bakalan jauh kok. Belum lagi
biaya, terutama biaya kehidupan. Coba kalian kalikan. Nah kalau di Ciamis ada
beberapa pilihan dan manfaat kalian diam di sana. Selain kalian bisa belajar
sendiri tanpa dosen, biaya kuliah cukup murah dibanding universitas biasa.
Kalian juga bisa mengolah lahan untuk biaya hidup kalian dan latihan menempa
diri kalian. Selain itu juga kalian bisa menjadi tenaga pengajar di sana di SMP
PLUS PASAWAHAN.”
Mereka diam membisu, aku yakin
mereka bingung. Mau melawan/komentar gimana. Mau mengiyakan tidak mau juga
“Ok, kita tidak memaksa, apapun
keputusan kalian saya menghargai kalian. Yang penting kalian tetap sayang pada
rakyat kecil. Nah untuk yang mau berangkat dua hari dari sekarang, kalian
berangkat. Persiapkan apa saja yang harus di bawa. Disana kalian akan bertemu
Eful dan yang lainnya”.
Untuk diriku sendiri aku punya
alasan tersendiri. Kenapa aku akan pergi.
Rasanya aku baru di cas
dan diberi lampu dalam gelapnya tujuan dan langkah mau ke mana. Aku
mengutarakan keputusan yang kuambil dan mereka mengijinkan. Bahkan mendukung
dengan alas an kalau misalkan tetap di Garut juga tidak begitu efektif.
Matahari menyambut pagi
dengan nyanyian burung. Padi mulai menguning di sekeliling rumah mengantar
langkahku mengores embun pertama. Dengan sepatu di tangan kananku, tas yang
cukup besar karena memuat pakaian layaknya orang mengungsi atau pindah rumah. Lambaian
tangan terakhir kulihat sebelum aku masuk gang rumah komplek STKIP garut yang
cukup padat. Aku berharap ini bukan lambaian terakhir. Kulangkahkan kaki menuju
YAPEMAS untuk bergabung dengan kawan yang sudah menunggu.
anggrek putih
Anggrek putih itu menatapku
Dipagi yang sedikit murung
Tanah masih basah
Oleh tangisan langit malam tadi
Tumbuhan hijau bersuka ria
Bercengkrama dengan serangga
bertanya............
"Kenapa langit menangis malam tadi"
"Apakah terlalu banyak kesedihan di bumi ini ?"
Bumi teruslah menangis
Hingga kering air matamu
Dipagi yang sedikit murung
Tanah masih basah
Oleh tangisan langit malam tadi
Tumbuhan hijau bersuka ria
Bercengkrama dengan serangga
bertanya............
"Kenapa langit menangis malam tadi"
"Apakah terlalu banyak kesedihan di bumi ini ?"
Bumi teruslah menangis
Hingga kering air matamu
Selasa, 05 Juni 2012
Papatong
Terbanglah kemanapun kau mau
Dengan empat sayapmu
Kau terbang kesana kemari
Menghiasi sore di kebun sekolah kami
Kau begitu tenang di antara langit sore dan semburan sinar matahari
Apakah kau bahagia akan menyambut malam
Di mana bintang-bintang akan datang dan berkata
"teruslah hidup di bumi menghiasi siang"
Dengan empat sayapmu
Kau terbang kesana kemari
Menghiasi sore di kebun sekolah kami
Kau begitu tenang di antara langit sore dan semburan sinar matahari
Apakah kau bahagia akan menyambut malam
Di mana bintang-bintang akan datang dan berkata
"teruslah hidup di bumi menghiasi siang"
Senin, 04 Juni 2012
my hanz_02 maret 12
Semoga tuhan ada bersama kisah kita
Menuntun arah menghadapi masa depan
Suka
Duka
Bukan untuk kita pertengkarkan
tapi untuk kita selesaikan
bersama
aku mencintaimu dengan segala kesederhanaanku
seperti pena mencintai kertas putih
ada untuk saling mengisi dan melukis keindahan kisah kita.
my I love U
Bukan untuk kita pertengkarkan
tapi untuk kita selesaikan
bersama
aku mencintaimu dengan segala kesederhanaanku
seperti pena mencintai kertas putih
ada untuk saling mengisi dan melukis keindahan kisah kita.
my I love U
Langganan:
Postingan (Atom)